Tanggal 11 Agustus 2018 merupakan tanggal yang bersejarah
bagi sepak bola Indonesia. Pada tanggal tersebut Tim Nasional sepak bola U-16 telah
memenangkan ASEAN Footbal Federation U-16 (AFF U-16) dan keluar sebagai juara 1
setelah mengalahkan Thailand di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Saya
berkesempatan untuk menyaksikan momen tersebut.
Kesempatan untuk menonton pertandingan final AFF U-16 antara
Indonesia dan Thailand diawali dengan hujan. Ribuan orang mengantre berjam-jam
sebelum loket dibuka. Rela berdiri dan berdesakan demi selembar tiket. Bahkan banyak
yang rela merogoh kocek lebih dalam karena penjualan tiket yang habis
memaksakan mereka untuk membelinya melalui calo tiket, termasuk saya dan rekan-rekan
saya yang terpaksa mengeluarkan uang sebanyak Rp 150.000 untuk dapat masuk ke
dalam Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS) yang seharusnya tiket tersebut hanya seharga Rp
50.000 untuk 1 seat kelas ekonomi. Begitulah yang tergambar di Stadion Gelora Delta
Sidoarjo pada saat itu.
Setelah kami mendapatkan tiket tersebut, kami pun bersiap
masuk ke dalam stadion. Animo penonton sepak bola Indonesia sangat luar biasa, penjagaan
yang dilakukan kali ini sangat ketat dari pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Saat sampai di pintu, kami pun harus mengantre panjang dan melakukan
pemeriksaan.
Saat tengah mengantre, para penonton yang hendak masuk
kedalam GDS dan membawa botol berisi air minum akan disita kemudian digantikan
dengan sedotan dan plastik. Penonton tetap diperkenankan membawa air kedalam
stadion. Namun, air tersebut harus dituang kedalam kantong plastik yang sudah
disediakan oleh panitia. Selain itu penonton juga tidak diperbolehkan membawa
korek api dan juga rokok. Tindakan menyita korek api, rokok, dan botol minuman
mengantisipasi ulah para suporter yang mencoba bertindak anarkis, melempar
benda tersebut ke arah lapangan atau antarsuporter.
Setelah selesai pemeriksaan, kita sudah dapat masuk kedalam
stadion. Namun belum selesai. Kita masih harus mencari kursi yang kosong. Sangat
disayangkan panitia tidak memberikan nomor kursi pada tiket sehingga para
pendukung dapat seenaknya memilih kursi mereka, yang pada akhirnya mengakibatkan susahnya
penonton lainnya yang hendak memilih kursi duduk. Belum lagi harus berdempetan.
Sambil menunggu pertandingan puncak final dilangsungkan,
saya dan rekan-rekan saya dapat menyaksikan pertandingan perebutan juara 3 yakni antara Malaysia melawan Myanmar karena kebetulan pertandingan tersebut dilaksanakan di stadion yang sama. “Luar
biasa” kata yang mungkin dapat menjelaskan bagaimana situasi dan keadaan GDS pada
saat itu, stadion GDS dipenuhi oleh para supporter Indonesia. Kompak, solid,
dan bersatu untuk mendukung Timnas sepak bola mereka. Seakan-akan GDS dibanjiri
oleh lautan merah, dan satu stadion penuh dengan nyanyian dan juga yel-yel dari para supporter Indonesia.
Dan akhirnya saat yang ditunggu-tunggu, pada pukul 19.00 WIB
kick-off antara Indonesia melawan Thailand pun dimulai. Pertandingan cukup
seru dan berlangsung sangat ketat. Indonesia unggul 1-0 lebih dulu lewat Fajar Faturachman pada babak pertama, yang kemudian disusul oleh
thailand lewat gol dari Apdet Janngam pada menit ke-71. Alhasil pertandingan ini harus diselesaikan dengan babak adu penalti. Pertandingan ini diakhiri dengan skor 1-1 (4-3), Indonesia menang dan keluar sebagai juara 1 AFF U-16.
Ini adalah gelar pertama Indonesia di kompetisi ini sejak pertama kali digelar pada tahun 2002. Sungguh pengalaman yang luar biasa, dan saya pun ikut bangga
dapat menyaksikan secara langsung bagaimana Timnas sepak bola U-16 berjuang
meraih juara AFF U-16.
Semoga banyak prestasi sepak bola yang terus lahir di tanah
air ini. Amin.

Comments
Post a Comment