Ya Ampun! Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Surabaya Alami Inflasi!



Inflasi merupakan kenaikan harga secara umum yang terjadi terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Untuk dapat mengukur tingkat inflasi tersebut, maka diperlukan sebuah indicator yang disebut sebagai Indeks Harga Konsumen (IHK). Naik atau turunnya IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.

Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2018 di 8 Kota IHK di Jawa Timur
(Sumber: BPS Kota Surabaya)

Terjadinya inflasi dapat menyebabkan terganggunya stabilitas ekonomi. Selama terjadinya inflasi, harga-harga akan terus naik. Perkembangan harga berbagai komoditas di Surabaya pada bulan September 2018 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, terjadi inflasi sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,88. Namun secara IHK Nasional mengalami deflasi sebesar 0,018 persen dan di Jawa Timur sendiri juga mengalami deflasi sebesar 0,01 persen. Di provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya merupakan kota yang mengalami inflasi tertinggi kedua setelah Kota Kediri, sedangkan kota yang mengalami deflasi paling tinggi adalah Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,49 persen.

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Surabaya September 2018, Laju Inflasi Tahun Kalender 2018, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
(Sumber: BPS Kota Surabaya)

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Surabaya (2012=100) September 2018
(Sumber: BPS Kota Surabaya)

 Inflasi bulan September 2018 disebabkan oleh 5 kelompok pengeluaran mengalami inflasi (kenaikan harga) dan 2 kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi. Kelompok pengeluaran yang paling tinggi kenaikan harganya yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,33 persen; diikuti dengan kelompok sandang sebesar 0.47 persen; kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,42 persen; kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,29 persen; dan yang paling rendah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,21 persen. Sedangkan yang mengalami deflasi adalah pada kelompok bahan makanan sebesar 0,51 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen.

Comments